Setiap makhluk hidup memiliki jam tubuhnya masing-masing, terutama manusia misalnya saat buang air besar. Sebagian orang memiliki waktu buang air besar yang teratur, yaitu setiap pagi hari, tiga hari sekali, atau seminggu sekali. Walau itu semua tidak menjadi masalah, kita perlu berhati-hati apabila mulai mengalami BAB berdarah. Simak artikel berikut terkait gejala BAB berdarah dan penyebabnya.
Jika mengalami BAB berdarah, siapapun pasti akan merasa khawatir dan cemas. Apalagi kejadian yang dialami tidak hanya sekali dua kali tetapi hampir sering. Adanya darah yang keluar bersamaan dengan feses itu merupakan indikasi penyakit serius yang terjadi dalam sistem pencernaan.
Contents
Gejala-Gejala
Kenali Warna Darah yang Muncul saat BAB
Warna darah yang keluar bersamaan dengan feses pun berbeda-beda. Hal ini bisa terlihat ketika menggunakan tisu pada saat membersihkan sisa kotoran. Misalnya ada feses yang berwarna gelap, lalu feses merah seperti darah yang membuat badan menjadi lemas, atau feses yang harus dilakukan pemeriksaan khusus.
Jika diperhatikan, warna darah yang keluar bersamaan dengan feses itu berkaitan pada lokasi adanya pendarahan yang terjadi. Biasanya, pendarahan terjadi di bagian tubuh yaitu saluran pencernaan. Apabila mengalami BAB berdarah berwarna cenderung cerah, hal itu terjadi karena adanya pendarahan di bagian sekitar anus. Sedangkan jika warna darah yang keluar merah tua, hal itu disebabkan karena pendarahan pada usus besar. Lalu, feses dengan warna merah kehitaman bisa terjadi ketika ada pendarahan pada bagian usus kecil, lambung atau saluran pencernaan lain bagian atas.
Penyebab BAB Berdarah
Nah, berikut ini beberapa kemungkinan apa saja penyebab terjadinya pendarahan pada saat buang air besar dilakukan, yuk simak!
1. Penyakit Radang Usus
Radang usus diduga terjadi karena adanya kondisi gangguan pada sistem kekebalan tubuh, kombinasi kerentanan genetik, serta infeksi yang disebabkan beberapa kuman dan paparan lingkungan. Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolitis ulseratif dan Crohn’s disease.
Kolitis ulseratif, adalah peradangan kronis yang terjadi pada lapisan terdalam usus besar atau kolon, sedangkan Crohn’s disease merupakan peradangan yang terjadi pada seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga kebagian dubur
Gejalanya meliputi nyeri pada bagian perut atau kram perut, kembung, adanya diare, demam, hingga pada saat buang air berdarah.
2. Fisura Ani
Luka atau robekan yang terjadi disekitar anus, kondisi ini terjadi karena adanya cedera di bagian anus akibat sembelit dan diare. Umumnya fisura ani biasanya terjadi ketika seseorang mengeluarkan feses yang berukuran besar dan keras. Kondisi ini menyebabkan adanya pendarahan saat buang air besar dan menimbulkan rasa sakit.
Gejala yang terjadi biasanya diliputi rasa nyeri pada saat sebelum dan sesudah BAB, adanya rasa terbakar dan gatal pada bagian anus, serta BAB yang berdarah.
3. Wasir
Salah satu penyebab BAB berdarah ialah wasir, yang terjadi dikarenakan adanya pembuluh darah yang mengalami pembengkakan di sekitar anus yang pecah ketika mendapat tekanan besar, sehingga menimbulkan pendarahan.
Wasir atau bisa dikenal juga dengan ambeien umumnya menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal. dan BAB yang berdarah. Gejala dan penyebabnya ialah, rasa gatal dan sakit di sekitar daerah anus, adanya benjolan keras yang terasa perih sekitar anus, keluar lendir dan terjadi pendarahan saat melakukan BAB.
Wasir dipicu karena kebiasaan mengejan yang terlalu keras pada saat BAB, atau duduk yang terlalu lama, sering mengangkat beban berat, serta sembelit dan diare yang berkepanjangan.
Jika mengalami salah satu gejala di atas yang membutuhkan tindakan medis, segeralah hubungi dokter atau bisa berkonsultasi di ST Wasir Center ketika mengalami gejala wasir. ST Wasir selalu memberikan pelayanan terbaik, dengan penanganan dokter yang sudah berpengalaman dalam mengatasi wasir.