Pengobatan wasir menggunakan radiofrekuensi adalah salah satu prosedur operasi wasir yang memiliki risiko dan tingkat nyeri yang rendah, karena hanya membuat sedikit sayatan. Menurut jurnal kesehatan berjudul “Ambulatory hemorrhoid therapy with radiofrequency coagulation” yang diterbitkan di National Library of Medicine pada tahun 2005, metode radiofrekuensi telah terbukti menjadi salah satu metode yang memiliki risiko minimal dalam mengatasi ambeien.

Dalam penelitian ini, 240 pasien dengan wasir derajat I hingga II menjalani tindakan radiofrekuensi. Mereka dievaluasi selama periode 16 bulan untuk melihat efek dari prosedur radiofrekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun pasien yang melaporkan komplikasi seperti infeksi bernanah atau peradangan pada daerah anus setelah menjalani prosedur tersebut. Dengan demikian, metode radiofrekuensi ini memang memiliki risiko komplikasi yang rendah dan terbukti aman dan efektif dalam menyembuhkan wasir. Simak ulasan lebih lengkap pada artikel berikut ini.

Prosedur Operasi Wasir dengan Radiofrekuensi

Sebelum memutuskan untuk menjalani operasi wasir, penting untuk memahami langkah-langkah yang akan dilakukan sebelum, selama, dan setelah prosedur tersebut. Berikut adalah informasi mengenai persiapan dan tahapan operasi wasir:

Persiapan Sebelum Operasi

Sebelum menjalani operasi ambeien menggunakan radiofrekuensi, pasien akan menjalani evaluasi yang komprehensif oleh dokter. Ini termasuk wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan mungkin tes tambahan seperti sigmoidoskopi. Pasien juga akan diberi instruksi mengenai perubahan diet dan penggunaan obat-obatan sebelum dan setelah operasi.

Anestesi Lokal

Prosedur operasi ini biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal. Pasien tetap sadar selama operasi, tetapi area yang akan diobati akan dibius secara lokal sehingga pasien tidak merasakan sakit.