342 views
Perbedaan Wasir, Fistula Ani dan Fisura Ani

da Bagi beberapa orang, penyakit wasir, fisura ani dan fistula ani adalah penyakit yang sama. Namun, ketiganya adalah penyakit yang berbeda dengan gejala-gejala dan penyebab yang berbeda. Berikut adalah penjelasan terkait perbedaan wasir, fisura ani, dan fistula ani.

Perbedaan Wasir, Fisura Ani, dan Fistula Ani

Wasir atau Hemoroid

Wasir, sering disebut hemoroid atau ambeien adalah pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah di bagian paling ujung dari usus besar atau rektum, dubur, atau anus. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi orang-orang berusia 50 tahun atau lebih ternyata lebih berisiko mengalami kondisi ini. Masalah kesehatan ini terjadi tanpa adanya keluhan, tetapi beberapa orang merasakan gatal pada anus, sensasi tidak nyaman, hingga perdarahan pada bagian anus.

Ambeien terbagi menjadi dua, internal dan eksternal. Pembengkakan pembuluh darah di bagian dalam anus dan tidak tampak dari luar disebut dengan wasir internal. Sementara itu, jika pembengkakan terjadi pada bagian luar anus atau dekat dengan lubang anus dan memunculkan rasa nyeri serta terlihat dari luar, kondisi ini disebut wasir eksternal.

Tingkat keparahan wasir diklasifikasikan berdasarkan derajatnya. Derajat satu mengindikasikan pembengkakan berukuran kecil di bagian dalam dinding anus dan tidak tampak dari luar. Pada derajat dua terjadi jika ukuran pembengkakan lebih besar dan keluar dari anus ketika BAB, lalu masuk kembali setelah BAB selesai. Sedangkan, derajat tiga terjadi ketika ada satu atau lebih benjolan menggantung dari anus, tetapi bisa didorong masuk kembali. Sementara derajat empat terjadi jika benjolan berukuran besar dan keluar dari anus, tetapi tidak bisa didorong masuk kembali.

Gejala utama dari wasir adalah munculnya benjolan di bagian luar anus. Biasanya, kondisi ini diikuti dengan rasa gatal atau nyeri pada bagian sekitar anus, perdarahan yang terjadi setelah buang air besar, dan keluar lendir setelah buang air besar. Wasir seringnya dipicu oleh kondisi sembelit atau diare berkepanjangan, mengangkat beban terlalu berat, baru saja melahirkan, sedang hamil, atau terlalu lama duduk.

Fistula Ani

Sementara itu, fistula ani adalah kondisi ketika terbentuk saluran berukuran kecil di antara ujung pada usus besar dan kulit di sekitar dubur. Terbentuknya saluran ini karena infeksi kelenjar di bagian anus yang kemudian berkembang menjadi abses pada anus yang ditandai dengan terbentuknya kantong berisi nanah.

Tidak hanya abses, fistula ani juga lebih berisiko terjadi pada pengidap gangguan saluran pencernaan bagian bawah, salah satunya adalah Crohn’s disease. Lalu, beberapa kondisi lainnya yang turut meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini adalah infeksi HIV,  tuberkulosis, dan divertikulitis. Komplikasi yang terjadi setelah menjalani prosedur bedah di lokasi dekat anus dan menjalani perawatan radioterapi untuk mengatasi kanker usus besar pun memiliki risiko yang sama tingginya.

Gejala utama dari fistula ani adalah terjadi perdarahan atau keluarnya nanah saat buang air besar, pembengkakan pada area sekitar anus dan berubah warna menjadi kemerahan, rasa nyeri pada anus yang menjadi semakin parah ketika batuk atau duduk, mudah lelah dan demam, terjadi iritasi kulit pada area sekitar anus, inkontinensia alvi, dan muncul nanah di area sekitar dubur.

Fisura Ani

fisura ani adalah luka atau robekan hanya muncul di bagian dalam anus. Selain membuat buang air berdarah dan nyeri pada dubur, fisura ani juga menyebabkan benjolan atau tonjolan pada anus. Pada fisura ani, tonjolan ini hanya muncul pada bagian kulit dekat robekan. Benjolan ini muncul bila kondisi sudah parah dan tidak membaik selama lebih dari 6 minggu.

Gejala fisura ani lainnya adalah:

  • nyeri, perih, dan sensasi terbakar saat dan setelah buang air besar,
  • kesulitan buang air kecilatau terlalu sering buang air kecil,
  • anus terasa kencang saat buang air besar, dan
  • terkadang menimbulkan cairan atau nanah yang berbau dari dubur. Selain itu, gejala ambeien yang bisa Anda temukan di antaranya:
  • anus gatal,
  • nyeri anus, terutama saat duduk, dan
  • buang air besar dan berdarah tanpa rasa nyeri yang berarti.

Fisura ani dan wasir memang memiliki salah satu penyebab yang sama yaitu konstipasi atau sembelit. Namun, proses bagaimana sembelit akhirnya menyebabkan fisura ani dan wasir berbeda. Pada fisura ani, konstipasi menyebabkan feses menjadi kering, keras, dan besar sehingga melukai jaringan mukosa pada dubur. Nah, saat sembelit, akan ada kecenderungan mengejan lebih keras. Hal ini justru menekan pembuluh darah pada anus dan rektum. Akibatnya, pembuluh darah membengkak dan wasir pun timbul.

Penyebab fisura ani lainnya adalah:

  • diarekronis,
  • memasukkan benda asing ke dalam dubur atau seks anal,
  • melahirkan, dan
  • gangguan otot pada anus yang membuatnya terlalu kaku. Beberapa pemicu wasir lainnya yang bisa Anda jumpai, seperti:
  • duduk terlalu lama,
  • mengangkat beban berat terlalu sering, dan
  • tekanan panggul akibat pertambahan berat badan saat hamil.

Nah, itu tadi perbedaan utama dari wasir, fistula ani dan fisura ani. Namun, keduanya jangan sampai kamu sepelekan, ya, karena bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke Klinik ST Wasir Center.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *