Adanya cairan keluar dari anus dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Cairan tersebut bisa berupa lendir, nanah, darah, atau cairan lainnya. Meskipun kondisi ini bisa disebabkan oleh hal yang ringan, seperti iritasi usus, dalam beberapa kasus, bisa menjadi gejala dari masalah medis yang lebih serius. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab dan cara mengatasinya.
-
Contents
- 1 Wasir (Hemoroid): Cairan Keluar dari Anus
- 2 Fistula Ani
- 3 Infeksi atau Radang (Proktitis dan Abses Anorektal): Cairan Keluar dari Anus
- 4 Penyakit Radang Usus (IBD – Inflammatory Bowel Disease)
- 5 Infeksi Menular Seksual (IMS)
- 6 Inkontinensia Lendir
- 7 Kapan Harus ke Dokter?
- 8 Pencegahan Cairan Keluar dari Anus
Wasir (Hemoroid): Cairan Keluar dari Anus
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus atau rektum bawah. Jika wasir meradang atau pecah, bisa terjadi keluarnya cairan berupa lendir atau bahkan darah.
Gejala lain:
- Gatal di sekitar anus
- Nyeri saat buang air besar
- Adanya benjolan di sekitar anus
Penanganan:
Wasir ringan bisa diatasi dengan menjaga pola makan kaya serat, minum banyak air, dan menggunakan salep atau obat wasir. Jika wasir parah, prosedur medis seperti ligasi atau operasi mungkin diperlukan.
-
Fistula Ani
Fistula ani adalah saluran kecil abnormal yang terbentuk antara bagian dalam anus dan kulit di sekitarnya. Kondisi ini sering menyebabkan keluarnya cairan berupa nanah yang berbau tidak sedap.
Gejala lain:
- Nyeri di sekitar anus
- Pembengkakan
- Iritasi atau infeksi berulang
Penanganan:
Fistula ani memerlukan perawatan medis, biasanya dalam bentuk pembedahan untuk menutup saluran abnormal tersebut.
-
Infeksi atau Radang (Proktitis dan Abses Anorektal): Cairan Keluar dari Anus
Proktitis adalah peradangan pada lapisan anus atau rektum, sementara abses anorektal adalah kumpulan nanah akibat infeksi. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan keluarnya cairan.
Gejala lain:
- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air besar
- Demam (pada abses)
- Dorongan buang air besar yang terus-menerus
Penanganan:
Proktitis sering diobati dengan antibiotik atau obat anti-inflamasi. Sementara itu, abses anorektal biasanya membutuhkan drainase oleh dokter.
-
Penyakit Radang Usus (IBD – Inflammatory Bowel Disease)
Penyakit seperti Crohn dan kolitis ulseratif dapat menyebabkan keluarnya lendir dari anus. Kondisi ini juga sering disertai diare kronis.
Gejala lain:
- Nyeri perut
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
Penanganan:
IBD memerlukan pendekatan jangka panjang, termasuk pengobatan anti-inflamasi, perubahan gaya hidup, dan, dalam beberapa kasus, operasi.
-
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi seperti gonore atau klamidia yang menyerang area anus dapat menyebabkan keluarnya cairan abnormal.
Gejala lain:
- Gatal atau nyeri di anus
- Luka atau iritasi di sekitar anus
Penanganan:
IMS harus diobati dengan antibiotik sesuai resep dokter.
-
Inkontinensia Lendir
Inkontinensia lendir adalah ketidakmampuan untuk mengontrol keluarnya lendir dari anus. Kondisi ini sering terjadi akibat kerusakan otot sfingter anus atau gangguan saraf.
Gejala lain:
- Sulit menahan buang air besar
- Rasa lembap di sekitar anus
Penanganan:
Fisioterapi otot panggul, penggunaan obat, atau operasi mungkin diperlukan tergantung tingkat keparahannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika:
- Cairan yang keluar disertai darah atau nanah.
- Disertai nyeri hebat atau demam.
- Cairan terus keluar dalam waktu yang lama.
- Ada gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak dijelaskan.
Pencegahan Cairan Keluar dari Anus
- Jaga pola makan sehat kaya serat untuk mencegah konstipasi.
- Minum cukup air setiap hari.
- Hindari hubungan seksual tanpa pelindung untuk mencegah IMS.
- Segera obati wasir atau iritasi usus sebelum menjadi parah.
Memahami penyebab keluarnya cairan dari anus dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai.