583 views
Fistula Ani – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Fistula ani adalah saluran nanah yang terbentuk karena adanya infeksi pada sekitar anus. Jika tidak diobati dengan tepat, fistula bisa menimbulkan komplikasi, seperti sepsis atau kanker anus

Satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah melalui jalan operasi. Sebelum melanjutkan ke tahap pembedahan atau operasi fistula ani, Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu secara online maupun berkunjung langsung ke Klinik ST Wasir Center terkemuka di Jakarta dan sekitarnya. Namun sebelum itu, ketahui terlebih dahulu mulai dari penyebab, gejala hingga langkah pengobatannya pada artikel berikut ini!

Penyebab Fistula Ani

Penyebab yang paling sering pada penyakit ini adalah tersumbatnya kelenjar di dalam anus dan menyebabkan abses anus. Abses tidak sembuh sempurna dan meninggalkan terowongan. Seseorang yang pernah mengalami abses perianal berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini (hingga 50 persen).

Berikut penyebab lainnya yang perlu diketahui:

  • Pernah menjalani terapi radiasi pada kanker rektal.
  • Mengalami trauma, misalnya akibat seks anal atau lapisan anus terluka akibat BAB yang keras.
  • Mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit Crohn’s (peradangan usus), infeksi (seperti tuberkulosis), divertikulitis (kondisi terbentuknya kantung pada dinding usus sehingga rentan terinfeksi), kanker, dan penyakit menular seksual (seperti HIV/AIDS).

Baca juga: Apa Itu Fisura Ani: Kenali Gejala dan Penyebabnya

Faktor Risiko 

Fistula ani biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Kasus ini bisa terjadi pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Namun demikian bisa juga terjadi pada bayi dan anak-anak, biasanya terjadi akibat kelainan kongenital atau cacat bawaan. Selain itu dapat terjadi pada orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, menderita diabetes, merokok, menderita kolesterol tinggi dan jarang berolahraga atau beraktivitas fisik.

Gejala-Gejala

Berikut ini adalah sejumlah gejala yang dapat muncul akibat fistula ani:

  • Nyeri pada area anus yang makin parah saat duduk, bergerak, buang air besar, atau batuk.
  • Iritasi kulit di sekitar anus, seperti bengkak, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan gatal.
  • Keluar darah saat buang air besar.
  • Keluar nanah berbau busuk dari kulit dekat lubang anus.
  • Demam, meriang, dan kelelahan.

Pencegahan Fistula Ani

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit ini, yaitu:

  • Menjaga kebersihan alat kelamin, anus, dan area di sekitarnya.
  • Tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan intim.
  • Tidak merokok.
  • Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, serta minum air putih dalam jumlah yang cukup.
  • Menjalani pengobatan dan kontrol berkala ke dokter jika menderita penyakit yang dapat meningkatkan risiko 

Pengobatan Fistula Ani

Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan nanah dan menghilangkan fistula. Pada penyakit ini, pengobatan yang dapat dilakukan adalah satu-satunya dengan melalui jalan operasi, karena sangat sedikit sekali fistula ani yang dapat sembuh tanpa prosedur operasi. Pembedahan yang dilakukan bertujuan untuk menyembuhkan fistula ani tanpa menyebabkan kerusakan pada otot sfingter yang membuka dan menutup anus. 

Bahaya pada penyakit ini adalah jika diatasi dengan cara yang salah maka otot sfingter rusak maka anus akan mengalami inkontinensia atau kehilangan kendalinya. Pembedahan yang dapat dilakukan berbeda-beda, bergantung pada bentuk dan letak dari fistula ani. Pengobatannya juga tentunya disesuaikan dengan kondisi pasien. Kunjungi ST Wasir Center untuk mendapatkan pengobatan fistula ani dengan menggunakan teknologi terkini asal korea dan ditangani langsung oleh dokter bedah berpengalaman, yaitu dr. Tony Sukentro, Sp.B. 

 

Artikel terkait:

7 Pengobatan Alami dan Medis untuk Wasir Luar

Ini Dia Perbedaan Wasir dan Ambeien yang Perlu Diketahui

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *