Skleroterapi adalah salah satu metode pengobatan untuk wasir (hemoroid) yang melibatkan penyuntikan zat kimia tertentu ke dalam pembuluh darah yang membengkak. Zat kimia ini menyebabkan pembuluh darah menyusut dan akhirnya menghilang. Meskipun efektif, skleroterapi tidak tanpa risiko. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah prosedur skeloterapi untuk mengatasi wasir.
Efek Samping Skleroterapi untuk Wasir
-
Nyeri dan ketidaknyamanan
Nyeri adalah efek samping yang paling umum setelah skleroterapi. Pasien mungkin merasakan ketidaknyamanan di area yang diobati selama beberapa hari setelah prosedur. Nyeri ini biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
-
Pembengkakan dan peradangan efek samping skeloterapi wasir
Setelah skleroterapi, area sekitar wasir yang diobati bisa mengalami pembengkakan dan peradangan. Ini adalah reaksi tubuh yang normal terhadap prosedur tersebut dan biasanya mereda dalam beberapa hari. Menggunakan kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan.
-
Reaksi alergi
Meskipun jarang, beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap zat kimia yang disuntikkan. Reaksi alergi bisa bervariasi dari ruam kulit ringan hingga reaksi yang lebih serius seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan di wajah. Jika gejala alergi muncul, pasien harus segera mencari pertolongan medis.
-
Pendarahan
Pendarahan ringan bisa terjadi setelah prosedur, terutama di area yang diobati. Ini biasanya tidak berbahaya dan akan berhenti dengan sendirinya. Namun, jika pendarahan terus berlanjut atau menjadi lebih parah, penting untuk segera menghubungi dokter.
-
Infeksi
Meskipun jarang, infeksi bisa terjadi di area suntikan. Gejala infeksi termasuk kemerahan, panas, nyeri yang memburuk, dan demam. Jika ada tanda-tanda infeksi, pengobatan dengan antibiotik mungkin diperlukan.
-
Perubahan warna kulit
Pada beberapa kasus, skleroterapi dapat menyebabkan perubahan warna kulit di sekitar area yang diobati. Warna kulit mungkin menjadi lebih gelap atau terang dan bisa berlangsung dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan sebelum memudar.
-
Pembentukan bekas luka
Skleroterapi bisa menyebabkan jaringan parut di area yang diobati, meskipun ini jarang terjadi. Bekas luka ini biasanya kecil dan tidak menimbulkan masalah, tetapi dalam beberapa kasus, bekas luka yang lebih besar bisa terbentuk.
-
Rekurensi wasir efek samping skeloterapi wasir
Meskipun skleroterapi efektif dalam mengobati wasir, ada kemungkinan wasir akan kembali. Hal ini terutama terjadi jika faktor risiko, seperti sembelit kronis atau mengejan saat buang air besar, tidak ditangani.
-
Komplikasi serius (sangat jarang)
Dalam kasus yang sangat jarang, komplikasi serius seperti trombosis vena dalam atau reaksi sistemik terhadap zat kimia yang disuntikkan dapat terjadi. Ini adalah kondisi yang memerlukan perawatan medis segera.
Kesimpulan: Efek Samping Skeloterapi Wasir
Skleroterapi adalah pilihan pengobatan yang untuk wasir. Namun, penting bagi pasien untuk menyadari potensi efek samping dan risiko yang terkait dengan prosedur ini. Sebelum memutuskan untuk menjalani skleroterapi, diskusikan semua risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa ini adalah pilihan terbaik bagi kondisi Anda. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa setelah prosedur, segera hubungi profesional medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan metode canggih yang kami lakukan efek samping seperti yang di atas tidak terjadi, segera konsultasikan ke STWC minim efek samping yang ditimbulkan.