Banyak orang menganggap mengejan saat buang air besar (BAB) adalah hal wajar. Padahal, kebiasaan ini bisa memberi tekanan besar pada tubuh, terutama di area perut bawah dan anus. Jika dilakukan terus-menerus, dampak mengejan saat BAB bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah ambeien.
Dampak Mengejan Saat BAB: Sepele Tapi Bisa Berbahaya
Mengejan keras terjadi ketika seseorang merasa sulit mengeluarkan feses. Hal ini sering dipicu oleh pola makan rendah serat, kurang minum, atau jarang bergerak. Saat tubuh harus mendorong dengan tenaga besar, tekanan dalam rongga perut meningkat. Akibatnya, pembuluh darah di area anus bisa membengkak dan lama-lama menjadi wasir.
Selain ambeien, berikut beberapa dampak mengejan saat BAB yang perlu diwaspadai:
-
Fisura ani
Mengejan kuat dapat menyebabkan robekan kecil di sekitar anus. Ini menimbulkan rasa nyeri tajam saat BAB dan terkadang disertai darah segar. -
Fistula ani
Infeksi pada kelenjar anus yang bisa berkembang jadi saluran abnormal, memicu nyeri, bengkak, dan keluarnya nanah. -
Turunnya organ panggul (prolaps)
Pada wanita, mengejan berulang bisa melemahkan otot panggul dan menyebabkan organ seperti rahim atau rektum turun ke bawah. -
Tekanan darah naik mendadak
Mengejan bisa memicu peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, berisiko bagi penderita hipertensi.
Untuk mencegah semua ini, sebaiknya ubah kebiasaan BAB. Mulailah dengan memperbanyak asupan serat (sayur, buah, biji-bijian), minum air putih minimal 2 liter per hari, dan rutin beraktivitas fisik. Jangan menahan BAB terlalu lama, dan jangan dipaksa saat terasa sulit.
Kesimpulan
Jika kamu sudah merasakan gejala seperti nyeri, BAB berdarah, atau benjolan di anus, segera konsultasikan ke dokter. Di ST Wasir Center, tersedia berbagai metode modern tanpa operasi untuk mengatasi gangguan seperti ambeien dan fisura ani, seperti ligasi nilon (Well-C), radiofrekuensi, dan ultrasonik.
Banyak orang menganggap mengejan saat buang air besar (BAB) adalah hal wajar. Ingat, dampak mengejan saat BAB tidak bisa dianggap sepele. Perubahan kecil dalam kebiasaan bisa mencegah masalah besar di kemudian hari.
