Abses peranal adalah infeksi di sekitar anus,berupa benjolan berisi nanah. Abses perianal dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat oleh karena tekanan atau pem-bengkakan yang disebabkan oleh nanah tersebut. Nyeri tersebut terutama dirasakan saat duduk, tertekan atau saat buang air besar. Abses anal umumnya ditandai dengan benjolan kecil kemerahan, terasa panas di sekitar anus. Pada artikel ini akan dibahas alasan mengapa kita harus mewaspadai abses anal.
Gejala
Gejala umum abses anal adalah nyeri di sekitar anus atau rektum yang terasa menusuk dan panas. Rasa sakit ini berlangsung terus menerus dan bertambah parah saat duduk, batuk, dan buang air besar.
Gejala lain yang muncul akibat abses perianal adalah:
- Sembelit
- Demam dan menggigil
- Tubuh mudah lelah
- Sulit buang air kecil
- Iritasi, bengkak, dan kemerahan di sekitar anus
- Keluar nanah atau darah dari dubur
Pada beberapa kasus, abses perianal juga dapat muncul di rektum (bagian akhir usus besar sebelum anus). Bila tidak segera ditangani, abses perianal dapat menyebabkan terbentuknya saluran tidak normal di anus (fistula ani). Kondisi ini akan membuat rasa sakit yang berulang dan luka disekitar anus yang selalu mengeluarkan nanah atau darah. Pada beberapa kasus yang disertai dengan komplikasi seperti diabetes melitus dapat menyebabkan infeksi berat (sepsis) yang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu kita harus waspadai abses anal yang bisa membahayakan hidup kita
Penyebab
Penyebab umum penyakit abses perianal ini adanya infeksi yang disebabkan bakteri disekitar anus yang masuk melaui luka ke bagian sekitar lekukan di dekat ujung anus (Kripta) yang merupakan muara dari kelenjar bertugas menghasilkan cairan pelumas yang berguna saat kita BAB. Biasanya bakteri ini hidup di dalam usus besar atau tinggal di daerah kulit dekat anus. Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh luka di anal yang terinfeksi, infeksi menular seksual, atau gangguan usus seperti penyakit Crohn dan divertikulitis usus besar.
Berikut Penyabab penyakit abses perianal:
- Adanya sumbatan pada kelenjar di sekitar anus
- Adanya fisura, atau robekan, pada anus, yang terinfeksi
- Infeksi menular seksual
- Beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan abses perianal adalah:
- Riwayat menjadi pasangan reseptif yang melakukan hubungan seksual melalui anus (seks anal)
- Infeksi usus besar
- Peradangan pada saluran cerna
- Diabetes
- Peradangan pada panggul
Tindakan Penanganan
Medika mentosa dengan pemberian antibiotik, antiradang, antinyeri.
Pembedahan merupakan cara yang paling efektif apabila pemberian medikamentosa tidak menunjukkan perbaikan. Pada penanganan ini kantung dari nanah tersebut harus di bersihkan sampai ke semua salurannya.
Paling baik untuk mengatasi abses anal sebelum pecah karena apabila hal tersebut terjadi kemungkinan terjadinya fistula ani semakin tinggi.
Dengan perawatan yang tepat, orang dengan penderita abses anal dapat pulih total dalam jangka waktu yang pendek Berikut adalah penanganan rumahan untuk mengatasi abses anal :
- Gunakan teknik lembut untuk membersihkan area anal.
- Jagalah area anal anda agar tetap kering dengan mengganti celana dalam secara berkala dan pakai bedak untuk meresap kelembapan berlebih.
- Jangan melakukan anal sex.
Pada beberapa kasus, bayi dan balita dapat mengalami kondisi ini. Penggantian popok yang sering serta pembersihan yang benar dapat membantu pencegahan abses anal.
Itulah artikel yang membahas mengenai alasan Anda harus mewaspadai abses anal. Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, diharapkan untuk segera melakukan konsultasi dengan tenaga medis. Anda juga dapat menghubungi ataupun mengunjungi ST Wasir Center untuk mendapatkan penanganan langsung dari tenaga ahli medis profesional di bidangnya.